Ini adalah
kisah yang indah dari dua jiwa yang terluka untuk menemukan arti dalam hidup
satu sama lain.
Han Tae Woong/Han Deuk Gu
Adalah seorang
yang jenius dalam matematika. Dia tinggal dengan ibunya yang mencari nafkah
dari berjualan mie di pinggir jalan. Pria sederhana dengan hati murni. Hidupnya
menjadi berat setelah ia kehilangan sahabatnya karena bunuh diri.
Kim Bo Ra
Seorang gadis
yang sangat kesepian. Kakaknya yang sangat ia puja, meninggal ketika ia berusia
14 th. Dia menderita myasthenia gravis dan harus mendapatkan perawatan medis
secara teratur di RS. Sementara ayahnya memanjakannya secara materi, tapi
hubungan mereka tidak dekat. Bo Ra kesepian dan takut, tapi ia
menyembunyikannya, dengan semua sifat angkuhnya. Dan juga cara-caranya yang
tidak masuk akal.
Gun Wu
dikenalkan pada Bo Ra pada satu acara pernikahan. Gun Woo langsung tertarik
pada Bo Ra, meskipun Bo Ra mengaku pada Gun Woo kalau ia sedang sakit parah.
Ayah Bo Ra membantu Gun Woo mencari uang secara ilegal sebelum usaha Gun Woo
menjadi dipercaya, dan ini membuat Bo Ra tidak tertarik pada GunWoo.
Dia adalah
putri Lee Dong Sul, pemilik gym tinju yang menampung Tae Woong. Seung Ri jatuh
cinta pada Han Deuk Gu dan bersedia melakukan apapun untuknya.
Choi Chung Shik
Chung Shik
adalah teman baik Han Deuk Gu, dia tidak menyadari masa lalu Deung Gu. Setelah
tahu, dia terluka dan merasa tertipu
Park Yeong Ok (Ibu Tae Woong)
Yeong Ok
menaruh semua harapannya pada anaknya, Tae Woong. Harapannya lenyap saat
anaknya menolak melanjutkan studinya setelah kematian sahabatnya. Yeong Ok
berkata ia tidak akan pernah sanggup membiayai anaknya untuk kuliah ke luar
negeri seperti yang sudah diberikan oleh Olimpiade Matematika itu pada Tae
Woong. Tapi kemenangan di Olimpiade itu dinodai oleh kematian temannya.
Lee Dong Sul (Ayah Seung Ri)
Lee Dong Sul
adalah juara tinju pada masanya. Dong sul mengambil Tae Woong dan memberinya
nama Han Deuk Gu (setelah seorang petinju Korea yang terkenal meninggal dalam
pertandingan).
Kim Jang Su (Ayah Bora)
Seorang
pengusaha sukses. Dingin pada putrinya dan mengabaikan Bo Ra. Kim Jang Su
bohong pada Bo Ra dan berkata ibunya sudah meninggal, padahal ibunya lari
meninggalkan mereka dengan pria lain. Kim Jang su keras pada anaknya dan ingin
anaknya hidup sebagai anak jenius. Dia kehilangan anak lelakinya, karena
anaknya itu tidak bisa memenuhi harapannya.
Kim Jeong Kyu
Terkenal karena
ia punya IQ 180. Ayahnya mendorong Jeong Kyu dengan keras untuk sukses. Kim
Jeong Kyu tidak pernah dapat melupakan kata2 ayahnya, Orang hanya mengingat
pemenang pertama. Kata2 ini yang menyebabkan kematiannya.
Pada awalnya........
Tae Woong dan
Jeong Kyu Mereka tidak memiliki awal yang baik. Jeong Kyu dikenal sebagai siswa
yang jenius di seluruh sekolahnya dan merasa mulai terancam saat Tae Woong
masuk ke situ.
Tae Woong juga
sama cerdasnya dengan Jeong Kyu...meskipun Tae Woong tidak menyadarinya. Jeong
Kyu sangat menikmati sanjungan dan kekaguman dar teman-temannya, sementara Tae
Woong itu memiliki pesona-nya sendiri.
Ketika Tae
Woong dipuji karena kecerdikannya dalam pokok tesisnya, Jeong Kyu dengan cepat
menuduh Tae Woong bahwa dia melakukan plagiat. Tapi akhirnya Jeong Kyu
menyadari kesalahannya dan cepat minta maaf pada Tae Woong. Ternyata itu cuma
salah paham.
Tae Woong dan
Jeong Kyu menjadi teman baik setelah itu.
Keduanya
menghabiskan waktu bersama dan berbagi harapan dan impian. Jeong Kyu ingin
memenangkan hadiah Nobel. Sedangkan mimpi Tae Woong sederhana tapi juga mencerminkan
kehidupan kerasnya, yaitu mendapat pekerjaan kantoran dengan penghasilan tetap,
menikah dan punya anak. Jeong Kyu berkata pada Tae Woong, bahwa ia akan
memperkenalkan dirinya dengan seorang gadis cantik dan manis yang bagai
malaikat.
Jeong Kyu dan
Tae Woong dipilih untuk mengambil bagian dalam Olimpiade Matematika (yang
sebenarnya, Korea sering kalah dengan Indonesia hehehe..anak2 Indonesia keren
lo) Pada hari pembacaan hasilnya, Tae Woong memeluk Jeong Kyu, karena ia yakin
Jeong Kyu pasti menang. Tae Woong mengingatkan Jeong Kyu, Hei, aku orang
pertama yang memberimu selamat ingat itu! Tapi Jeong Kyu shock saat yang menang
ternyata Han Tae Woong.
Jeong Kyu
sangat marah sehingga ia seperti linglung. Kata-kata ayahnya terngiang seperti
jalan menuju kematian, "Orang-orang hanya mengingat pemenang
pertama." Tae Woong mencoba untuk menghiburnya tetapi Jeong Kyu menganggap
itu adalah penghinaan.
Sakit hati dan
marah, Jeong Kyu menuduh Tae Woong munafik. Tae Woong juga terluka dan kesal,
dan ia berkata ia lebih suka tidak memiliki Jeong Kyu sebagai sahabatnya jika
Jeong Kyu tidak bisa berbahagia untuk-nya.
Jeong Kyu penuh
dengan rasa sakit. Dia tahu dia tidak seharusnya bereaksi seperti itu di saat
Tae Woong menang, tapi Jeong Kyu tidak bisa menerima kekalahannya sendiri.
Seminggu
sebelum Olimpiade, Jeong Kyu sudah meminta Tae Woong untuk tetap menjadi
sahabatnya jika ia menang nanti. Jeong Kyu tahu bahwa Tae Woong selamanya akan
menghargai ia sebagai sahabat. Namun, tidak pernah terlintas dalam benak Jeong
Kyu kalau ia akan kalah. Dia sangat terpukul dan hancur oleh kekalahan ini dan
ia akhirnya meninggal dalam kecelakaan mobil.
Tae Woong dan Bo Ra Tae
Woong bertemu
Bo Ra untuk pertama kalinya di perpustakaan dimana Bo Ra berkeras untuk membeli
buku "Snow Queen". Bo Ra dengan penuh semangat dan juga angkuh untuk
seorang gadis usia 14 th, bersikeras menawar untuk membeli buku itu dari petugas
perpustakaan dengan menawar 10 kali lipat harga buku. Bo Ra berhasil
mendapatkan buku, tapi ia bertemu dengan sekelompok gadis yang menginginkan
uang Bo Ra.
Tae Woong
"menyelamatkan" Bo Ra dari gadis2 itu dan meskipun Bo Ra terlalu
angkuh untuk mengakui itu, dia berterima kasih pada Tae Woong. Bo Ra minta uang
pada Tae Woong untuk ongkos pulang ke rumah dan sebagai gantinya, Bo Ra
memberikan no pagernya.
Tae woong
melarikan diri dari rumah ketika Bo Ra mencoba menghubunginya. Tae Woong
dituduh plagiarisme dan ibunya kecewa pada Tae Woong. Tae Woong bergegas
menemui Bo Ra saat Bo Ra berkata ini masalah hidup dan mati. Ternyata ia
menemukan Bo Ra di bandara mencoba membeli tiket ke Lapland. Mereka tidak
berhasil mendapatkan tiket, tetapi Bo Ra mentraktir Tae Woong makan siang dan
menyeretnya ke landasan pacu pesawat dan dikejar-kejar oleh polisi yang mungkin
disuruh ayah Bo Ra mencarinya.
Tae Woong dan
Bo Ra menghabiskan waktu yang menyenangkan di taman hiburan dan Bo Ra
mengatakan bahwa dia ingin pergi ke Lapland untuk mencari ibunya. Bo Ra
menceritakan kisah Snow Queen, bagaimana Snow Queen mengambil Kai dari
sahabatnya Gerda. Gerda berpikir Kai masih hidup dan menempuh perjalanan
mencari Kai ke Lapland, di istana Ratu Salju dimana hanya ada dingin dan
kesepian.
Tae Woong ingat
cerita Bo Ra dan mencari buku untuk Bo Ra. Tae Woong merancang dan mengatur
pertemuan di taman hiburan untuk memberikan buku itu pada Bo Ra, janji yang
gagal ditepatinya.
8 tahun
kemudian..........
Dunia Tae Woong
hancur setelah kematian Jeong Kyu. Tae Woong merasa beranggung jawab karena ia
memenangkan olimpiade dan menyebabkan kematian sahabatnya. Dia melepaskan
kesempatan mendapatkan beasiswa dan keluar dari sekolah. Tae Woong menyerah
pada hidup dan berusaha "memperbaiki hubungan" dengan Jeong Kyu
dengan cara hidup sesuai impian Jeong Kyu, yang ingin jadi petinju. Dari anak
jenius, Tae Woong berubah menjadi Han Deuk Gu, petinju kelas tiga.
Han Deuk Gu
adalah kebalikan Han Tae Woong. Deuk Gu hidup seperti mayat berjalan. Dia telah
kehilangan kontak dengan ibunya saat ia melarikan diri setelah kematian Jeong
Kyu. Dia telah mengatakan pada ibunya bahwa ia tidak bisa melanjutkan studi dan
ibunya sangat kecewa karena membuang kesempatan kuliah ke luar negeri, Tae
Woong pergi. Setahun kemudian Tae woong kembali ternyata ibunya sudah
meninggalkan rumah mereka.
Takdir Deuk Gu
dan Bo Ra bertemu kembali saat Deuk Gu menghentikan Bo Ra saat akan bunuh diri
di RS. Deuk Gu diajak Bo Ra mengunjungi makam kakaknya. Beberapa waktu
kemudian, Deuk Gu menyelamatkan Bo Ra saat akan bunuh diri lagi di makam
kakaknya. Ayah Bo Ra terkesan dan berkata agar Deuk Gu datang saja kapanpun
kalau ia perlu bantuan.
Deuk Gu
akhirnya bertemu ibunya, tapi ibunya tidak menyambutnya dengan hangat dan
berkata Deuk Gu hanya akan berguna baginya jika bisa menghasilkan uang banyak
untuk menghalau para rentenir.
Deuk Gu
mengantar Bo Ra ke sekolah sehari-hari dan menjaganya sepanjang waktu. Hubungan
mereka tumbuh dan Bo Ra segera menyadari dari percakapan mereka kalau Deuk Gu
adalah "oppa" yang ditunggunya 8 th lalu dan juga "cinta
pertamanya." Deuk Gu akan tahu ini nanti.
Bo Ra kesal
pada Deuk Gu karena tidak memenuhi janjinya pada "temannya" tapi lupa
mengapa ia tidak datang. Padahal, Deuk Gu tidak tega mengatakan pada Bo Ra
kalau hari itu adalah saat ia tahu mengenai kematian sahabatnya.
Deuk Gu bertemu
teman SMA-nya yang kebetulan juga adalah dokter Bo Ra. Dr Suh Gun Woo juga
tertarik dengan Bo Ra dan mengejarnya meskipun ia tahu Bo Ra menyukai Deuk Gu.
Dr. Suh akhirnya tahu bahwa Han Deuk Gu dan Han Tae Woong itu orang yang sama.
Sementara itu Deuk Gu tahu dari teman SMA-nya bahwa kakak Bo Ra tidak lain
adalah Jeong Kyu. Deuk Gu mundur dari Bo Ra.
Dr. Suh yang
mengetahui identitas asli Deuk Gu menemuinya, Deuk Gu minta Dr. suh
merahasiakan identitasnya dan minta agar tidak menyakiti Bo Ra.
Bo Ra tanpa
sengaja tahu identitas asli Han Deuk Gu dan ia kaget sekali, tapi ia sudah
simpati pada Han Tae Woong meskipun ayahnya berkata kalau Han Tae Woong adalah
penyebab kematian Jeong Kyu, kakaknya.
Bo Ra ingin
tahu kebenarannya dan Tae Woong berkata : "Temanku meninggal karena
diriku." Tae Woong marasa bersalah karena ia mengatakan bahwa "ia
tidak membutuhkan teman seperti dia" pada hari teman-nya itu meninggal.
Tae woong berharap bisa menarik kata-katanya kembali dan ia menghabiskan 8
tahun hidupnya berusaha berdamai dengan hatinya, dan saat itulah ia bertemu
dengan seorang gadis dan jatuh cinta padanya. Untuk pertama kalinya dalam
hidupnya..Tae Woong ingin bahagia.
Tae Woong
berkata Bo Ra membencinya. Bo Ra tidak bisa membenci Tae Woong, dan berlawanan
dengan keinginan ayahnya, Bo Ra terus berhubungan dengan Tae woong.
Ayah Bo Ra
berkata ia tidak akan pernah menerima Tae Woong. Ayah Bo Ra berkata pada Tae
Woong ia tidak bisa melihat Tae Woong karena Tae Woong mengingatkan-nya pada
Jeong Kyu setiap kali melihat Tae Woong.
Bo Ra
meninggalkan rumah untuk bersama Tae Woong. Tae Woong berkata pada ayah Bo Ra,
bahwa ia akan terus mengunjunginya sampai ayah Bo Ra memberi ijin agar Tae
Woong dan Bo Ra bisa bersama.
Bo Ra tinggal
dengan Seung Ri dan bahkan mengambil pekerjaan paruh waktu di butik milik teman
Seung Ri. Bo Ra memulai hidup baru dan untuk pertama kalinya dalam hidupnya ia
merasa bebas. Bo Ra berkata pada Tae Woong bahwa selama ini ia hidup di bawh
bayang2 ayahnya dan ia senang bisa mandiri. Bo Ra bahkan membelikan ayahnya
sepasang sarung tangan dengan gaji pertamanya.
Tae Woong
berkata pada Bo Ra bahwa dia tidak pernah bahagia seperti ini selama hidupnya.
Bo Ra sudah membuatnya tersenyum dan bermimpi lagi. Dia telah memberikan Tae
Woong hidup baru.
Tae woong dan
Bo Ra sangat bahagia bersama tapi kebahagiaan mereka pendek karena Bo Ra sakit
parah. Kanker-nya sudah masuk stadium akhir. Bo Ra menyembunyikan ini dari Tae
Woong. Bo Ra tidak tahan melihat Tae Woong menderita, Bo Ra tahu ia harus hidup
agar Tae Woong tetap hidup.
Profesor Tae
Woong memberikan soal matematika untuk dipecahkan. Soal yang sudah puluhan
tahun tidak dapat terpecahkan. Bo Ra berkata pada Tae Woong, jika Tae Woong
berhasil memecahkan soal itu, Bo Ra akan mewujudkan satu permintaan Tae Woong.
Tae Woong
berhasil menemukan solusi untuk soal itu dan mengatakan pada Bo Ra ia punya
satu permintaan, yaitu memiliki wanita di sampingnya selama-lamanya dan tanya
apa Bo Ra mau menikah dengan-nya. Bo Ra yakin ia tidak akan hidup lama, jadi ia
karena tidak ingin membuat Tae Woong sedih berkata, "aku tidak tahan
dengan sifat jorokmu, jadi aku mau pulang."
Bo Ra mencari
Dr. Suh dan mengaku ia sakit parah dan perlu perawatan. Dr. Suh melihat
diagnosa-nya tidak baik. Bo ra dilarikan ke ruang gawat darurat ketika ia
pingsan. Tae woong akhirnya tahu kondisi Bo Ra dan mengerti mengapa Bo Ra
menolak lamarannya.
Ayah Bo Ra
akhirnya mengalah dan mengijinkan Bo Ra dan TAe Woong untuk bersama. Tae Woong
mengajak Bo Ra pergi dan menghabiskan waktu bersama sendirian. Bo Ra berkomentar
seolah-olah mereka pergi bulan madu sebagai pengantin baru. Keduanya sama-sama
menyadari wakt mereka bersama sangat pendek.
Tae Woong
mengawasi Bo Ra tidur dan Tae Woong berdoa, jika sudah waktunya Bo Ra
dipanggil, ia minta juga dibawa bersama Bo Ra.
Bo Ra berkata :
Aku menyesal karena tidak dapat terus membuat kenangan indah bersamamu. Aku
minta maaf karena harus meninggalkanmu seperti ini dan aku merasa lebih buruk
jika tidak memiliki kesempatan untuk mengatakan-nya.
Bo Ra meninggal dunia..
Tae Woong
bersiap pergi studi ke Amerika. Tae Woong membeli tiket sekali jalan ke Lapland
untuk bergabung dengan Bo Ra. Pada malam sebelum ia berangkat, Tae Woong
menerima bingkisan dari Deuk Nam (anak pengurus Rumah tangga di kediaman Bo
Ra). Deuk Nam berkata itu adalah hadiah yang dipercayakan Bo Ra untuk diberikan
pada Tae Woong.
Tae Woong
membukanya ternyata pager tua milik Bo Ra. Tae Woong sekarang tahu mengapa Bo Ra
memberinya password sebelum meninggal, "1111"
Bo Ra :
"Aku tidak tahu kapan kau akan menerima pesan ini. Tetapi saat kau
mendengarnya, dimana aku berada? aku yakin aku akan berada di Lapland. Aku
menyesal tidak bisa memenuhi janjiku padamu bahwa kita akan pergi kesana
bersama-sama. Aku tidak akan sedih karena aku tahu kita akan bertemu lagi suatu
hari. Aku mengembalikan kata-kata yang pernah kau katakan padaku, meskipun kau
merasa menghindari tantangan yang menuju ke arahmu, jangan tutup matamu, jangan
melarikan diri, hadapi mereka dan hiduplah."
Deuk Gu dan Jang Su
Jang Su merasa
sayang dengan Deuk Gu, karena Deuk Gu mengingatkannya pada mendiang putranya
Jeong Kyu. Dia berterima kasih pada Deuk Gu karena menyelamatkan nyawa Bo Ra
dan menitipkan Bo Ra pada Deuk Gu untuk menjaganya. Jang Su kaget sekali saat
tahu bahwa Deuk Gu itu bukan lain adalah Han Tae Woong, orang yang ia salahkan
atas kematian Jeong Kyu.
Jang Su
akhirnya menerima cinta Bo Ra dan Tae Woong. Jang Su berterima kasih pada Tae
Woong karena memberikan Bo Ra sedikit kebahagiaan. Pada akhirnya, Jang Su
bahkan menghadiri upacara Pemberian Hadiah "Fulkerson Prize" dimana
Dr. Han Tae Woong dihormati atas hasil karyanya.
Ini adalah kisah yang indah dari dua jiwa yang terluka untuk menemukan arti dalam hidup satu sama lain.
Kadorama-recaps.blogspot.com http://kadorama-recaps.blogspot.com/2010/06/snow-queen.html
Kadorama-recaps.blogspot.com http://kadorama-recaps.blogspot.com/2010/06/snow-queen.html
Ini adalah kisah yang indah dari dua jiwa yang terluka untuk menemukan arti dalam hidup satu sama lain
Kadorama-recaps.blogspot.com http://kadorama-recaps.blogspot.com/2010/06/snow-queen.html
Kadorama-recaps.blogspot.com http://kadorama-recaps.blogspot.com/2010/06/snow-queen.html
Ini adalah kisah yang indah dari dua jiwa yang terluka untuk menemukan arti dalam hidup satu sama lain
Kadorama-recaps.blogspot.com http://kadorama-recaps.blogspot.com/2010/06/snow-queen.html
Kadorama-recaps.blogspot.com http://kadorama-recaps.blogspot.com/2010/06/snow-queen.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar